Minggu, 27 Februari 2011

BAHASA INDONESIA – Oleh : Prof. Dr. Ir. Dali S. Naga, MMSI-

Diposting oleh Novia di 08.07 0 komentar

BAGIAN PERTAMA
Pada bagian pertama ini, akan dijelaskan mengenai sejarah Bahasa Indonesia secara umum. Perubahan yang terjadi dari Bahasa Melayu hingga akhirnya menjadi Bahasa Indonesia. Bagaimana aksara yang digunakan dalam Bahasa Melayu serta ciri-ciri dari Bahasa Melayu itu sendiri. Menjelaskan secara singkat jenis-jenis Bahasa Melayu yang dulunya digunakan di Indonesia. Bagian ini merupakan penjelasan awal dari perkembangan Bahasa Indonesia.
Video Sumpah Pemuda sebagai Awal Dari Lahirnya Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia
          Kelahiran bahasa Indonesia
         Pada tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda)
         Diangkat dari bahasa Melayu (Riau)
         Dibina melalui Kongres Bahasa Indonesia I (1938)
         Disusul dengan Kongres Bahasa Indonesia II (1954)
         Kongres Bahasa Indonesia melahirkan lembaga yang kini dikenal sebagai Pusat Bahasa
          Pembinaan bahasa Indonesia
         Kini dibina bersama oleh Pusat Bahasa dan Kongres Bahasa Indonesia
         Selain itu terdapat organisasi yang bertujuan membina bahasa Indonesia

Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia
          Perkembangan bahasa
         Bahasa Melayu Purba
         Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4 – abad 14)
         Bahasa Melayu Klasik (abad 14 – abad 18)
         Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)
         Bahasa Melayu Baru (abad 20)
         Bahasa Melayu Modern (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia)
         Menjadi bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
          Ragam Bahasa Melayu
         Melayu Riau Johor
         Melayu Betawi
         Melayu Cina
         Melayu Manado
         Melayu Maluku
         Melayu Balai Pustaka, Pujangga Baru,
         dan sebagainya

Bahasa Melayu Kuno
          Bahasa Melayu Kuno pada prasasti
         Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)
         Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684)
         Prasasti Kota Kapur (Bangka, 28 Februari 686)
         Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)
         Prasasti Telaga Batu (Palembang, abad ke-7)
         Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan, abad ke-7)
         Prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad ke-7)
         Prasasti Manjucrighra (Klaten, 6 November 792)
         Prasasti Kayumwungun (Temanggung, tahun 824)
         Prasasti Sang Hyang Wintang I (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah, tahun 832)
         Prasasti Sang Hyang Wintang II (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah)
         Prasasti Dampu Hawang Glis (Gandasuli, Temanggung, Jawa Tengah)
         Prasasti Laguna (Manila, tahun 900, tidak lengkap)
         Prasasti Hujung Langit (Lampung, tahun 997)
         Prasasti Bukateja (Purbalingga, Jawa Tengah)
         Prasasti Dewa Drabya (Dieng, Jawa Tengah)
         Prasati Kedonganan (Bali)
         Prasasti Loloan (Bali)
         Prasasti Trangganu (Terengganu tahun 1326 atau 1386)
         Prasasti Pagar Ruyung (tahun 1356)
         Nisan Minye Tujuh (Aceh, tahun 1380)
         Prasasti Kebon Kopi (Bogor, Jawa Barat)
         Prasasti Jebung (Lampung)
         Prasasti Padang Roco (Sumatra Barat)
         Prasasti Bukit Gombak (Sumatra Barat)

Aksara Dalam Tulisan
          Aksara yang digunakan
         Melayu Kuno ditulis dalam aksara Palawa dan Dewanagari
         Melayu Klasik ditulis dalam aksara Jawi (modifikasi Arab)
         Melayu Peralihan dan kemudian ditulis dalam aksara Latin
         Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia)
         Aksara Latin  menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia)
Contoh Prasasti yang menggunakan Bahasa Melayu :
Prasasti Kedukan Bukit
         Svasti cri
         cakavarsatita 605 ekadaci
         cuklapaksa vulan vaicakha dapunta
         hyang nayik di samvau mangalap
         siddhayatra

Rabu, 23 Februari 2011

OPTIMALISASI FUNGSI OTAK -Oleh : Bapak Dr. Sidharta, S.H., M.Hum.-

Diposting oleh Novia di 07.02 2 komentar
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Tidak hanya mengatur pikiran, bicara, dan emosi otak juga menjadi pusat kendali semua hal, dari fungsi sederhana, seperti detak jantung, dan kegiatan kompleks, seperti dorongan seks, ingatan dan suasana hati. Selama kita hidup, otak kita terus sibuk menerima rangsangan, mengolah dan menyimpan memori. Nutrisi yang kita makan sangat diperlukan untuk menjaga agar otak dapat bekerja dengan optimal.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif.  
Secara sederhana, otak manusia dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, otak kiri dan otak kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Diantara kedua bagian otak tersebut terdapat celah atau alur pemisah yang dinamakan celah longitudinal atau great longitudinal.
Otak kiri lebih mendominasi dalam proses berpikir menggunakan logika, kemampuan berbahasa, kemampuan menulis, serta ilmu pengetahuan dan matematika. Daya ingat otak kiri biasanya bersifat jangka pendek. Akibat dari kerusakannya akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Sedangkan otak kanan lebih berkaitan dengan kreativitas dan seni, misalnya Kemampuan musik dan kesenian, berimajinasi, kendali tubuh seperti penari. Daya ingat otak kanan bersifat jangka panjang. Akibat dari kerusakan otak kanan, maka akan menganggu kemampuan visual dan emosi.
Jika otak dibedakan kembali secara horizontal, maka akan muncul apa yang disebut dengan ”Empat Kuadran Otak”. Model empat kuadran otak ini membagi otak menjadi 4 bagian yaitu A,B,C,D. Pembagian ini didasarkan atas fungsi masing-masing bagian otak tersebut. Model empat kuadran otak ini dikembangkan pertama kali oleh Ned Herman (1986).

Jika dilihat dari gambar yang ada dapat dijelaskan bahwa :
¡       Kuadran A (RATIONAL) : logis, analytics, factual, kuatitatif
¡       Kuadran B (SAFEKEEPING) : terencana, terorganisasi, rincian, urutan (forms)
¡       Kuadran C (FEELING) : emosi, interpersonal, perasaaan, kinestika, perasaan
¡       Kuadran D, (EXPERIMENTAL) : holistic, intuitif, sintetis, integrative (futures)
Kuadran A dan D lebih bersifat auditory
Kuadran B dan C lebih bersifat visual
            Beberapa kemungkinan yang terjadi saat ada orang-orang yang berada pada kuadran yang sama atau kuadran berbeda saling berkomunikasi (Erneto Verdugo, 1999) :
¡       Jika orang-orang yang berada pada kuadran yang sama (same-quadrant: sesama A, sesama B, sesama C, atau sesama D), yang muncul adalah "Free flow..., but can be competitive and tribal."
¡       Jika A dengan B, atau C dengan D (compatible-quadrant), maka yang terjadi adalah: "Supportive, reinforcing..., but sometimes leads to a false sense of understanding."
¡       Jika A dengan D, atau B dengan C (contrasting-quadrant), yang muncul adalah: "Additive, synergetic..., but difference in style can be challenging."
¡       Terakhir, jika A dengan C, dan B dengan D (cross-quadrant), komunikasi akan: "Complementary, but maybe confrontional... Misunderstanding can occur."

KESIMPULAN
Jika manusia diibaratkan sebagai sebuah komputer, otak manusia merupakan sebuah processor yang merupakan pusat dari semua kegiatan manusia itu sendiri. Otak sebagai pusat berpikir manusia merupakan organ yang sangat vital dan kompleks. Kerusakan pada otak akan menganggu keseluruhan kerja tubuh manusia.

SUMBER
Ringkasan perkuliahan dari Bapak Dr. Sidharta, S.H., M.Hum. 
Gambar dari www.google.com
Video dari www.youtube.com

Brain Anatomy and Functions Video.

 

❤ KAPITA SELEKTA ❤ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Best Gift ideas