BAGIAN PERTAMA
Pada bagian pertama ini, akan dijelaskan mengenai sejarah Bahasa Indonesia secara umum. Perubahan yang terjadi dari Bahasa Melayu hingga akhirnya menjadi Bahasa Indonesia. Bagaimana aksara yang digunakan dalam Bahasa Melayu serta ciri-ciri dari Bahasa Melayu itu sendiri. Menjelaskan secara singkat jenis-jenis Bahasa Melayu yang dulunya digunakan di Indonesia. Bagian ini merupakan penjelasan awal dari perkembangan Bahasa Indonesia.
Video Sumpah Pemuda sebagai Awal Dari Lahirnya Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
Kelahiran bahasa Indonesia
• Pada tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda)
• Diangkat dari bahasa Melayu (Riau)
• Dibina melalui Kongres Bahasa Indonesia I (1938)
• Disusul dengan Kongres Bahasa Indonesia II (1954)
• Kongres Bahasa Indonesia melahirkan lembaga yang kini dikenal sebagai Pusat Bahasa
Pembinaan bahasa Indonesia
• Kini dibina bersama oleh Pusat Bahasa dan Kongres Bahasa Indonesia
• Selain itu terdapat organisasi yang bertujuan membina bahasa Indonesia
Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia
Perkembangan bahasa
• Bahasa Melayu Purba
• Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4 – abad 14)
• Bahasa Melayu Klasik (abad 14 – abad 18)
• Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)
• Bahasa Melayu Baru (abad 20)
• Bahasa Melayu Modern (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia)
• Menjadi bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Ragam Bahasa Melayu
• Melayu Riau Johor
• Melayu Betawi
• Melayu Cina
• Melayu Manado
• Melayu Maluku
• Melayu Balai Pustaka, Pujangga Baru,
• dan sebagainya
Bahasa Melayu Kuno
Bahasa Melayu Kuno pada prasasti
• Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)
• Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684)
• Prasasti Kota Kapur (Bangka, 28 Februari 686)
• Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)
• Prasasti Telaga Batu (Palembang, abad ke-7)
• Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan, abad ke-7)
• Prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad ke-7)
• Prasasti Manjucrighra (Klaten, 6 November 792)
• Prasasti Kayumwungun (Temanggung, tahun 824)
• Prasasti Sang Hyang Wintang I (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah, tahun 832)
• Prasasti Sang Hyang Wintang II (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah)
• Prasasti Dampu Hawang Glis (Gandasuli, Temanggung, Jawa Tengah)
• Prasasti Laguna (Manila, tahun 900, tidak lengkap)
• Prasasti Hujung Langit (Lampung, tahun 997)
• Prasasti Bukateja (Purbalingga, Jawa Tengah)
• Prasasti Dewa Drabya (Dieng, Jawa Tengah)
• Prasati Kedonganan (Bali)
• Prasasti Loloan (Bali)
• Prasasti Trangganu (Terengganu tahun 1326 atau 1386)
• Prasasti Pagar Ruyung (tahun 1356)
• Nisan Minye Tujuh (Aceh, tahun 1380)
• Prasasti Kebon Kopi (Bogor, Jawa Barat)
• Prasasti Jebung (Lampung)
• Prasasti Padang Roco (Sumatra Barat)
• Prasasti Bukit Gombak (Sumatra Barat)
Aksara Dalam Tulisan
Aksara yang digunakan
• Melayu Kuno ditulis dalam aksara Palawa dan Dewanagari
• Melayu Klasik ditulis dalam aksara Jawi (modifikasi Arab)
• Melayu Peralihan dan kemudian ditulis dalam aksara Latin
• Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia)
• Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia)
Contoh Prasasti yang menggunakan Bahasa Melayu :
Prasasti Kedukan Bukit
• Svasti cri
• cakavarsatita 605 ekadaci
• cuklapaksa vulan vaicakha dapunta
• hyang nayik di samvau mangalap
• siddhayatra